Enjoy Nature of The Day in Seliu Island

Latest Updates

Sabtu, 11 Juni 2016

Penyerahan Buku Surga di Negeri Liu-Liu, dari Tellie Gozalie kepada Bupati Belitung

Posted By: Pulau Seliu - 17.47
Satu tahun berlalu, setelah kepulangan kami dari Pulau Seliu, sebuah pulau kecil yang selamanya akan terkenang dalam benak kami. Beberapa bulan berlalu setelah catatan perjalanan kami selama melaksanakan KKN-PPM UGM 2015 kami terbitkan dalam bentuk buku Surga di Negeri Liu-Liu. Kali ini, kami ingin berbagi kisah tentang antusiasme masyarakat yang mebaca buku tersebut.

Pembatas buku dan kartu pos, bonus buku Surga di Negeri Liu-Liu siap didistribusikan.

Packing buku Surga di Negeri Liu-Liu, 28 April 2016

Kami membuka order buku pada pertengahan April 2016 dengan mempromosikan Surga di Negeri Liu-Liu melalui berbagai media sosial baik milik Seliu maupun milik pribadi Tim BBL-11, bahkan kami juga minta warga Seliu untuk bersama-sama melakukan promosi. Syukurlah, pada cetakan ketiga ini buku kami banyak mendapat respons positif. Banyak yang memesan dan tertarik membaca untuk mengetahui kondisi real Pulau Seliu yang kami kemas dengan bahasa santai dalam buku setebal sekitar 280 halaman itu.  Ada tim kecil yang beranggotakan beberapa mahasiswa Tim BBL-11 yang bertugas mengurusi buku Surga di Negeri Liu-Liu. Kami sepenuh hati melayani pesanan order yang masuk, mempersiapkan buku untuk dikirim ke lokasi-lokasi pemesan, dan mengirimkannya baik via Pos Indonesia maupun JNE.

Tak terasa dua bulan berlalu, dan kemarin malam kami mendapat kabar gembira dari seseorang yang memesan sepuluh eksemplar buku atas nama Tellie Gozalie. Tiba-tiba beliau mengirimkan foto dirinya sedang menyerahkan buku Surga di Negeri Liu-Liu kepada Bupati Belitung. Sungguh sebuah gambar yang mengharukan bagi kami.

Ya, beberapa waktu lalu, Bapak Tellie Gozalie, SE anggota DPD RI Dapil Bangka-Belitung memesan buku "Surga di Negeri Liu-Liu" sebanyak 10 eksemplar. Buku tersebut, akan dibagikan kepada beberapa sekolah di Belitung. Beliau sempat bertanya, apakah Bupati Belitung sudah mendapatkan buku ini, dan kami menjawab belum.
Kami tak menyangka, ternyata salah satu buku yang telah dipesan beliau diserahkan langsung kepada Bupati Belitung, Sahani Saleh, S.Sos oleh beliau sendiri.

Penyerahan buku Surga di Negeri Liu-Liu oleh Anggota DPD RI, Tellie Gozalie
kepada Bupati Belitung Sahani Saleh.

"Buku tersebut saya serahkan langsung kpd Pak Bupati untuk memperkaya informasi beliau dari sudut pandang yg berbeda, original dan apa adanya dr teman2 Tim KKN-PPM UGM 2015 Unit BBL-11 sehingga diharapkan pemikiran dan masukan teman2 ini dpt jg dijadikan sbg salah satu referensi pembangunan yg lebih tepat sasaran bagi masyarakat Pulau Seliu. Sy mewakili masyarakat Seliu khususnya dan masyarakat Bangka Belitung umumnya ingin memberikan apresiasi dan terima kasih kpd teman2 penulis semuanya." tutur beliau melalui pesan singkat WhatsApp.

Sungguh, kabar tersebut merupakan kejutan indah bagi kami. Tak pernah menyangka ternyata ada sosok yang memiliki kepedulian lebih kepada apa yang kami tulis, kepada Pulau Seliu. Sosok yang ingin membuat buku kami lebih bermanfaat untuk kepentingan masyarakat Belitung umumnya, membuka mata lewat tulisan untuk mengetahui keadaan sesungguhnya di pulau kecil di pelosok seperti Pulau Seliu. Ya, sosok tersebut diantaranya adalah Pak Tellie, yang menyerahkan langsung buku kami kepada pembuat kebijakan di Belitung, Pak Sahani selaku Bupati Belitung. Tak hanya itu, Pak Tellie juga menyerahkan buku kami pada Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Bangka dalam suatu kesempatan bertemu dengan pemuda-pemuda calon penerus bangsa tersebut.

Penyerahan buku Surga di Negeri Liu-Liu oleh Anggota DPD RI, Tellie Gozalie
kepada GP Ansor Bangka.

Pak Tellie juga memberikan sebuah testimoni untuk Surga di Negeri Liu-Liu. "Buku ini memuat tulisan ringan dan sederhana, tapi mengalir dan menarik, membuat penasaran untuk terus dibaca." (Tellie Gozalie | Anggota DPD RI Dapil Bangka-Belitung, periode 2014-2019)

Terima kasih, Pak Tellie. Terimakasih kepada segenap pembaca buku Surga di Negeri Liu-Liu. Semoga keberadaan buku ini dapat menjadi sedikit inspirasi bagi siapapun yang membaca dan memberi manfaat positif.
Oh iya, jangan lupa jika berkunjung ke Belitung, sempatkanlah sejenak menginjakkan kaki di Pulau Seliu untuk menikmati keindahan alamnya...dan jagalah kebersihan dan kelestarian segala tempat wisata yang dikunjungi.


Salam hangat,
Tim KKN-PPM UGM 2015 Unit BBL-11

Yogyakarta, 12 Juni 2016

Senin, 18 April 2016

Surga di Negeri Liu-Liu (Catatan Perjalanan KKN)

Posted By: Pulau Seliu - 23.20


Tinggal selama dua bulan sekaligus belajar bermasyarakat di sebuah pulau kecil di ujung selatan Belitung, yaitu Pulau Seliu, memberi kami beragam pengalaman dan pelajaran hidup. Tak pernah terbayangkan, sambutan dari warganya akan sedemikian hangat. Tak pernah menyangka, dua bulan akan sehebat ini. Meninggalkan kesan mendalam di hati kami, selamanya. Begitu banyak pengalaman dan pelajaran berharga yang sayang sekali jika kami nikmati sendiri. Oleh karena itu, kami menulis. Kami ingin berbagi pengalaman unik selama melaksanakan KKN di Pulau Seliu, Belitung kepada masyarakat luas...lewat tulisan-tulisan kami.
Setelah tulisan tentang hangatnya kebersamaan Tim BBL-11 bersama siswa-siswi SMP N 4 Membalong, Belitung dimuat dalam harian Pos Belitung edisi 26 Agustus 2015. Setelah segores cerita tentang pesona wisata di Pulau Seliu dimuat dalam e-magazine Travelnatic edisi XII tahun 2015. Setelah berbagai cerita kami bagikan dalam website ini. Kini, terbitlah buku berjudul "Surga di Negeri Liu-Liu" yang berisi berbagai kisah dari mahasiswa selama dua bulan berproses di pulau kecil di ujung selatan Belitung yang masih jarang terekspose.
Buku ini kami kemas dalam bahasa yang ringan sehingga enak dibaca, dilengkapi dengan gambar-gambar di setiap ceritanya untuk membantu pembaca membayangkan kondisi yang ada di Pulau Seliu. Lewat buku setebal 278 halaman ini, pembaca akan diajak mengenal sejarah di Pulau Seliu, potensi wisata, kondisi lingkungan sosial dan budaya, juga turut serta merasakan pengalaman emosional selama melaksanakan KKN, baik suka maupun duka. 
Sebagai sebuah buku yang telah memenangkan Hibah Buku LPPM tahun 2015, buku ini dapat pula dijadikan referensi bagi para mahasiswa yang hendak menyusun Buku Catatan Perjalanan KKN. Surga di Negeri Liu-Liu juga dapat dijadikan referensi bagi Anda yang ingin mengeksplorasi lebih dalam tentang pulau Belitung. 
Penasaran? Mau Tau Cerita Lengkapnya? 
Jadi, Tunggu apa lagi?
Order Segera! Dan siapkan dirimu untuk berpetualang di “Surga Negeri Liu-Liu”!!
NB.
✔ Sebanyak 75% dari keuntungan penjualan buku ini akan disalurkan untuk penambahan koleksi buku bacaan di Perpustakaan Desa Pulau Seliu. Mari berpartisipasi! :)
✔ Setiap pembelian buku ini gratis pembatas buku dan postcard menarik obyek wisata Seliu :)

PEMESANAN
Sms/WA:
Rima 085729722277
Sapta 085777552216
Linerimaenel | madesapta

Salam hangat,
Tim KKN-PPM UGM 2015 Unit BBL-11

Lima Menit untuk Selamanya

Posted By: Pulau Seliu - 22.39

Sebuah video berdurasi sekitar lima menit yang menceritakan beberapa kebersamaan Tim KKN-PPM UGM 2015 Unit BBL-11 Desa Pulau Seliu, Belitung. 
Tak pernah terbayangkan, dua bulan akan seindah ini.
Selamat menyaksikan :)

Mengukir Karya dari Negeri Liu-Liu

Posted By: Pulau Seliu - 22.30
Sekali lagi saya merasa bersyukur telah menjadi bagian dari Keluarga KKN-PPM UGM Unit BBL-11 di pertengahan tahun 2015 ini. Jika harus menulis gratitude list pastilah KKN adalah kado terindah di usia saya yang keduapuluh satu.

Program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat telah kami lakukan di Desa Pulau Seliu, Belitung selama dua bulan. Selain program-program itu, kami juga meluncurkan website resmi untuk pulau tersebut. Tujuannya adalah agar Seliu lebih dikenal masyarakat sebagai suatu destinasi wisata di kawasan Belitung bagian selatan, ya mengingat selama ini pariwisata Belitung yang lebih banyak diekspos adalah yang berada di bagian utara seperti Pantai Tanjung Tinggi dan Pulau Lengkuas. Kami juga melakukan pelatihan pengelolaan website ini kepada pemuda Seliu, agar isi website senantiasa update setelah kami pulang. Meskipun pelatihan tersebut kini belum membuahkan hasil maksimal.

Sebagai Tim KKN yang mengusung program utama Sistem Penyedian Air Minum (SPAM), kami memang lebih banyak menjalin kerjasama dengan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Belitung. Bahkan perwakilan dari Kementerian Pekerjaan Umum sempat meninjau lokasi KKN kami. Ya, kami jarang (dan mungkin juga awalnya agak sulit) berinteraksi dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Belitung meskipun kami juga memiliki subprogram yang bergerak di bidang pariwisata. Kami hanya berusaha sebaik mungkin menyiapkan Seliu sebagai destinasi wisata. Melalui promosi via website, perancangan masterplan untuk desa, pembuatan plang penunjuk jalan, dan persiapan kuliner khas. Pengetahuan tentang pariwisata yang kami berikan masih sangat terbatas, apalagi rentang waktu dua bulan terlalu singkat untuk mengadakan pemberdayaan masyarakat secara utuh. Kami sadar bahwa jika ingin mengeskpos pariwisata Seliu, keindahan alam dan infrastruktur fisik saja tidaklah cukup, sangat diperlukan peran masyarakat untuk mengembangkan pariwisata sebagai penggerak ekonomi dan sebagai pengontrol agar alam Seliu sebagai 'daya jual' wisatanya tidak rusak oleh tangan-tangan jahil. Oleh karena itu, kami mengusulkan pada pihak kampus agar tahun selanjutnya, yang berarti tahun 2016 ini, dan beberapa tahun ke depannya KKN di Seliu diselenggarakan lagi untuk meneruskan program-program kami.


Usaha kami untuk mengembangkan Seliu sebagai destinasi wisata agar berdampak positif pada perekonomian masyarakatnya perlahan membuahkan hasil. Website yang kami susun mendapatkan sambutan yang cukup baik dari pembaca. Selama kami KKN saja ada beberapa orang yang tertarik berwisata di Seliu karena membaca website dan menghubungi contact person (CP) yang kami cantumkan. Salah seorang dari pembaca tesebut langsung mengunjungi Seliu tak lama setelah saling kontak dengan CP. Namun, yang paling membahagiakan khususnya bagi saya adalah komentar dari Saudari Angela Angestiana di website beberapa bulan setelah kami pulang KKN. Komentar tersebut membawa angin segar dan harapan akan pengembangan pariwisata Seliu. Terima kasih, Mbak Angela.



Tak lama setelah itu, kami mendapat kabar dari warga setempat bahwa Stasiun TVRI baru saja mengambil rekaman di desa mereka untuk suatu acara pengenalan wilayah-wilayah NKRI (saya lupa nama acaranya). Ketika hari penayangan, kami dari Jogja pun turut berbahagia menyaksikan tempat yang selamanya menjadi bagian dari hidup kami melalui televisi. Saya juga mendengar kabar dari warga bernama Pak Bachtiar dan Pak Fadla bahwa ada semacam sosialisasi mengenai pariwisata yang diadakan dari Seliu. Saya sendiri kurang tau dari lembaga apa yang mengadakan. Namun, dari media sosial Facebook, saya mengetahui bahwa ada seorang bernama Budi Setiawan yang rupanya adalah alumni UNPAD dan juga aktivis lingkungan yang memberikan sosialisasi kepariwisataan di Seliu. Terima kasih, Mas Budi. Alhamdulillah, Pulau Seliu perlahan mulai mendapat perhatian dari masyarakat luas.


Saya juga sempat menulis artikel tentang perjalanan saya di Seliu pada sebuah majalah travel online yaitu Travelnatic. Saya harap, artikel yang menjadi headline majalan online tersebut dapat turut membantu promosi wisata Seliu. 

Cover Majalah Travelnatic Edisi Oktober 2015.
Silakan Download versi lengkapnya disini.

Selain website dan juga Instagram Pulau Seliu, kami juga menerbitkan buku dan video. Buku itu berisi catatan perjalanan kami selama dua bulan di Seliu dan juga foto-foto lokasinya. Buku yang kami beri judul Surga di Negeri Liu-Liu ini beberapa waktu lalu kami ikutkan lomba di LPPM UGM bersama buku-buku lain yang juga merupakan hasil kerja KKN tahun 2015. Alhamdulillah, kami memenangkan hibah buku dan video dari LPPM. Bersyukur sekali rasanya. 

Cover buku Surga di Negeri Liu-Liu karya Tim KKN-PPM UGM Unit BBL-11.


Sementara tentang video, kami baru merilis video singkat berdurasi lima menit. Ya, lima menit untuk selamanya. Video yang full-version untuk sementara belum jadi. Apabila teman-teman berminat melihat silakan putar saja di YouTube berikut ini. Sebuah video singkat dan tanpa dialog yang selalu sukses mengukir rindu pada Negeri Liu-Liu.



Itulah sedikit cerita mengenai perjuangan Tim BBL-11 untuk mengangkat Pulau Seliu sebagai suatu destinasi pariwisata. Sebagai seorang yang pernah mempelajari Manajemen dan Kebijakan Pariwisata saya tentu sangat memahami bahwa apa yang lakukan itu sangat minim, sangat penuh dengan kekurangan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan bantuan dari pihak-pihak seperti pemerintah maupun aktivis yang berkenan membantu pengembangan pariwisata Seliu tentunya dengan konsep suistainable tourism yang tetap mengedepankan kelestarian lingkungan dan menjadikan masyarakat lokalnya sebagai pemeran utama dalam kepariwisataan tersebut :)

Oleh Nurul Latifah
Rindu semilir angin di Dermaga Seliu berikut es cincau Mak El :')

Selasa, 15 September 2015

Kisah Coklat Muda dan Tua

Posted By: Pulau Seliu - 03.34



Selamat datang kakak, selamat datang kakak, selamat datang kami ucapkan,
Selamat datang kakak, selamat datang kakak, selamat datang kami ucapkan,
Ya ya ya ya, terimalah salam dari kami yang ingin maju bersama-sama,
Terimalah salam dari kami yang ingin maju bersama-sama.


Perpisahan yang Mengharu Biru

Posted By: Pulau Seliu - 02.38



31 Agustus 2015
            Hari ini mungkin merupakan hari yang paling berat dalam 2 bulan belakangan ini. Hari ini merupakan hari penarikan Tim KKN UGM Unit BBL-11 untuk kembali ke Yogyakarta. Dua bulan tinggal di Pulau Seliu, terlalu banyak kenangan indah yang sudah terbentuk. Kenangan bersama anak-anak SD, SMP, Ibu-Ibu, Bapak-Bapak dan seluruh warga desa lainnya. Dua bulan sudah cukup membuat kami tim KKN untuk merasakan bergabung menjadi bagian dari keluarga besar Desa Pulau Seliu, dua bulan sudah cukup bagi kami untuk mengatakan bahwa Pulau Seliu adalah rumah kami.
            Tapi disetiap pertemuan pastilah akan ada perpisahan. Hari ini, pagi sekali kami sudah siap dengan koper yang penuh oleh-oleh yang diberikan oleh warga Desa Pulau Seliu. Anak-anak SD dan SMP sudah ramai di pondokan mahasiswa untuk mengantarkan kami menuju dermaga. Sedih dan haru mewarnai pagi ini. Kebiasaan bangun padi melihat indahnya suasana desa yang tenang akan segera kami tinggalkan. Tawa riang anak-anak desa yang selalu senang bertanya akan kami tinggalkan pula. Kini sudah waktunya untuk kembali ke kota pelajar.
            Pagi ini semua sekolah berhenti belajar sejenak, nelayan tidak melaut dan warga desa berkumpul disepanjang dermaga hanya untuk mengantarkan kami kembali menuju Yogyakarta. Rasa kekeluargaan yang sangat tinggi dengan warga desa membuat pagi ini berlimang air mata. Tapi kami berjanji ini bukanlah akhir dari segalanya. Dua bulan meninggalkan kenangan di Seliu dan mendapat banyak pelajaran kehidupan di Desa tidak akan membuat kami lupa. Kami tidak akan lupa untuk kembali lagi. Kembali ke Desa yang akan selalu kami anggap sebagai kampung halaman kami. Kembali dengan bekal ilmu yang lebih banyak lagi dan siap kami bagikan dan abdikan untuk Desa Pulau Seliu.
            Suatu hari nanti kami akan pulang, pulang ke desa tercinta. Desa Pulau Seliu.


Oleh Made Sapta

Objek Wisata

Program KKN UGM

Copyright © 2013 Seliu Island™ is a registered trademark.

Designed by Templateism. Hosted on Blogger Platform.